Gunung merapi
yang merupakan gunung paling aktif di dunia kembali merenggut banyak korban.
Mulai dari anak-anak sampai orang tua. Kebanyakan dari mereka terutama warga
yang satu desa dengan Mbah Marijan tidak sempat mengungsi karena awan panas
atau yang lebih dikenal dengan wedus gembel datang dengan tiba-tiba. Selain itu
juga karena terlalu dekatnya lokasi tempat tinggal mereka dengan Gunung Merapi.
Padahal beberapa hari sebelumnya
mereka telah diperintahkan untuk mengungsi oleh petugas yang berwenang karena
Gunung merapi telah menyandang predikat awas. Namun mereka semua tidak
menghiraukannya dengan alasan lebih percaya dengan juru kunci Gunung Merapi
yaitu Mbah Marijjan.
Jadi bukanya mengungsi mereka
malah hanya membuat ketupat yang diisi uang koinn sebagai tolak bala dari
letusan gunung Merapi. Bahkan pada siang hari sebelum terjadinya letusan
aktifitas sehari-hari warga sekitar Gunung Merapai masih berjalan seperti
biasanya mulai dari kegiatan pertanian sapai kegiatan belajar mengajar
anak-anak.
Namun pada sore harinya sekitrar
pukul limabelas lebih dua menit waktu Indonesia barat. letusan gunung Merapi
benar benar terjadi. Walaupun semua kru penyelamat dan sukarelawan telh ikut
terjun dalam pengefakuasian warga sekitar namun tetap saja masih banyak warga
yang terjebak wedus gembel dan ikut menjadi korban Gunung Merpapi. Bahkan Juru
Kunci merapi sendiri yaitu Mbah Mariajan ikut menjadi korban.
Tentu saja peristiwa itu sangat
memprihatinkan dan mengundang perhatian dari seluruh warga negara Indonesia.
Namun sudah tidak banyak yang dapat dilakukan selain mendoaakan mereka. Sehingga
pada pagi harinya dilakukan pemakaman masal untuk para korban.
Selain menimbulkan banyak korban,
letusan tersebut juga menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi warga sekitar.
Berbagai harta benda mereka mulai dari ternak hingga tanaman pertanian hangus
terpanggang oleh ganasnya wedus gembel.
Sebenarnya kejadian ini bisa
ditanggulangi bila maysarakat sebelumnya menghiraukan peringatan yang diberikan. Dan tidak lebih percaya dengan
hal-hal yang tidak masuk akal. Namun yang menjadi masalah adalah telah
tertamnya anggapan atau presepsi bahwa Juru Kunci dapat mengetahui segala
sesuatu mengenai keadaan Gunung Merapi. Sehingga sangat sulit untuk meyakinkan
warga bahwa Gunung tersebut dalam keadaan membahayakan.
Saat ini, para korban yang
berhasil menyelamatkan diri masih mengungsi. Kehilangan saudara dan harta benda
sangat membuat mereka depresi. Bantuan baik secara moral maupun secara materiil
sangat mereka butuhkan.
Mengingat kembali bahwa Gunung
merapi merupakann gunung teraktif di dunia maka ada kemungkinan ditahun yang
akan datang akan kembali terjadi letusan. Sehingga kewaspadaan haruslah mulai
ditingkatkan. Dan pengalaman mengenai kepercayaan kepada Juru Kunci harus lah
mulai di kurangi. Sebagai manusia yang hidup di jaman yang serba modern tidak
sepatutnya bila kita masih mempercayai terhadap hal-hal mistik seperti itu.
Sampai saat ini mmasih belum ada
tindakan nyata dari pemerintah mengenai
terjadinya letusan Gunung Merapai teersebut. Hal ini mmungkin di karnakan
selain letusan gunung Merapi juga banyak terjadi benvcana alam lainnya seperti
gempa bumi dan sudami serta banjir.