Jamur merupakan komoditi yang sangat menguntungkan. Jamur
sangat disukai hampir disetiap kalangan. Jika ditekuni budidaya jamur bisa
menghasilkan keuntungan yang sangat besar untuk kita. Budidaya jamur sebenarnya
tidak memerlukan keahlian khusus. Sehingga setiap orang bisa melakukan
pembudidayaan jamur ini.
Berikut akan dibahas mengenai bagaimana cara kita
membudidayakan jamur sehingga bisa membawa keuntungan yang besar bagi kita.
Pembudidayaan jamur bisa dimulai melalui tahapan berikut :
Proses Persiapan
Sebelum kita memulai berbisnis budidaya jamur, sebaiknya kita
memebekali diri dengan pengetahuan teknik budidaya jamur yang benar. Anda bisa
belajar dari para petani jamur langsung atau mengikuti pelatihan bisnis jamur
yang banyak diadakan instansi-instansi terkait. Selanjutnya setelah ilmu mengenai
budidaya dikantongi kita perlu mempersiapkan beberapa peralatan penunjang
seperti :
- Menentukan lokasi pembuatan kumbung jamur
- Membangun kumbung jamur
- Mempersiapkan bibit jamur
- Mempersiapkan media tanam jamur (baglog jamur)
- Mempersiapkan sarana pembibitan (autoklaf, erlenmeyer, gelas ukur, tabung reaksi, meja pembiakan, pinset, pisau, alkohol 70%, botol bibit, tempat incubator, dll).
- Mempersiapkan sarana pemeliharaan dan panen (sprayer, pupuk, thermometer, hygrometer, heater, blower, pH tester,pisau, wadah panen jamur).
Proses Pemeliharaan
Jamur
Setelah tahap persiapan matang, yang pelu kita perhatiakan
dengan baik adalah proses perawatan. Karena proses ini akan membantu kita dalam
memperoleh hasil jamur yang maksimal. Proses ini bisa dilakukan sebagai berikut
:
Lakukan pengamatan secara berkala. Hal ini penting untuk
mengontrol suhu dan kelembapan pada ruang kumbung jamur. Dalam melakukan
pengamatan, lengkapi kumbung jamur dengan termometer dan higrometer.
Siram jamur secara teratur. Untuk menjaga kestabilan suhu
dan kelembapan ruang kumbung jamur, lakukan penyiraman air hingga jamur siap
panen. Penyiraman dilakukan ke seluruh bagian kumbung, meliputi lantai, dinding
kumbung, sampai ke baglog jamur. Setiap jenis jamur memiliki kebutuhan air yang
berbeda, jadi perhatikan aturan penyemprotan pada jenis jamur yang Anda
budidayakan.
Anda juga harus memperhatikan baik-baik keadaan jamur,
jangan sampai ada hama yang muncul. Hama yang sering mengganggu pertumbuhan
budidaya jamur adalah lalat, tikus, cacing, serangga tanah, semut, rayap, serta
kutu. Selain itu ada pula penyakit yang membahasakan jamur, penyakit yang
sering menyerang tumbuhan jamur antara lain seperti Peniciilium sp, Rhizopus
sp, Aspergillus sp. Oleh karena itu lakukan sterilisasi sebaik mungkin, agar
semua sarana dan prasarana yang digunakan tidak terkontaminasi penyakit ataupun
hama jamur.
Proses panen jamur
Pemanenan jamur merupakan proses paling akhir dan proses
yang menentukan bagaimana kualitas jamur yang akan dipasarkan. Pemanenan
dilakukan saat jamur telah mencapai ukuran yang ideal untuk panen. Setiap jenis
jamur memiliki waktu panen yang berbeda, untuk jamur tiram bisa dipanen 4-8
kali, panen jamur kuping paling tepat dilakukan jika jamur berumur 3-4 minggu,
jamur merang dipanen setelah 8-10 hari dari penanaman bibit, jamur shitake
dipanen setelah tudung membuka sekitar 60-70% dan dilakukan pada pagi hari
(pukul 10.00) dan sore hari (pada pukul 17.00), jamur kancing (champignon)
dipanen setelah 12-17 hari proses casing, serta jamur lingzhi dipanen 3-4 bulan
setelah miselium tumbuh penuh. Proses pemanenan dilakukan dengan mencabut jamur
beserta akarnya, usahakan tidak ada akar yang tertinggal agar tidak mengganggu
pertumbuhan generasi jamur berikutnya.
Demikian tadi proses budidaya jamur, semoga bermanfaat.