Langkah yang terpenting saat ingin melakukan budidaya adalah
memilikih bibit yang unggul. Ada beberapa cara untuk mempersiapkan bibit Cabai
yang ingin dibudidayakan. Berikut akan dibahas satu persatu.
Langkah awal adalah memilih buah cabe yang benar-benar telah matang
(berwarna merah), bentuknya sempurna dan segar, serta tidak cacat dan terserang
penyakit.
Jemur buah cabe tersebut hingga cukup kering dan keluarkan
bijinya.
Atau dari poin no 1, anda langsung mengiris buah secara
memanjang dan mengeluarkan bijinya.
Kemudian lakukan pencucian sampai bersih dan keringkan.
Pengeringan dilakukan cukup dengan cara dijemur saja.
Pilihlah biji cabe yang bentuk, ukuran dan warnanya seragam,
memiliki permukaan kulit yang bersih, tidak keriput dan tidak terdapat cacat.
Kemudian rendam biji cabai.
Biji cabe tersebut direndam dalam air, Pilih biji yang tenggelam untuk
menjadi bibit sedangkan biji yang terapung sebaiknya dibuang saja. Biji yang terpilih kemudian ditiriskan.
Buat larutan yang mengandung PHEFOC HCS dengan dosis : 1
tutup botol PHEFOC dilarutkan ke dalam 5 liter air (1 : 5). Jumlah larutan yang disiapkan sesuaikan saja
dengan kebutuhan.
Masukkan benih yang sudah ditiriskan tadi ke dalam larutan,
dan biarkan selama 10 – 15 menit. Tujuan
perendaman ini agar nantinya tanaman cabe lebih tahan terhadap serangan hama
dan penyakit.
Angkat benih lalu tiriskan
Kemudian masukkan benih tersebut ke dalam air yang
mengandung SOT HCS. Dosis SOT adalah 1 : 1, artinya 1 tutup botol SOT
dilarutkan dalam 1 liter air. Biarkan benih terendam selama semalam. Kemudian ditiriskan kembali. Tujuan perendaman ini agar pertumbuhan
tanaman nantinya menjadi lebih baik.
B. Persemaian
Untuk menjamin kehidupan cabai, sebelum ditanam pada media
permanennya sebaiknya cabai disemai terlebih dahulu pada tempat semai yang
dapat berupa bak plastik atau kayu dengan ketebalan sekitar 10 cm yang
dilubangi bagian dasarnya untuk pengaturan air (drainase). Tempat semai pakailah
yang praktis dan murah meriah, syukur-syukur gratisan, misalnya memakai nampan
plastik yang sudah tidak terpakai lagi.
Persiapannya adalah sebagai berikut :
Isikan dalam wadah semai media berupa tanah berpasir dan pupuk bokashi dengan perbandingan 1 : 1
Lakukan penyemprotan media semai tersebut dengan menggunakan
SOT dengan dosis 1 tutup botol SOT dilarutkan dalam 5 liter air. Dalam kondisi
tertutup, biarkan media semai tersebut selama 1 – 2 hari.
Kemudian tebarkan benih secara merata pada media persemaian,
bila memungkinkan berilah jarak antar benih 3 x 3 cm atau 5 x 5 cm sehingga
waktu tanaman dipindah, akarnya tidak mengalami kerusakan.
Setelah benih ditebar, taburkan tanah pada bagian atasnya
secara tipis. Kemudian letakkan wadah semai tersebut di tempat teduh dan
lakukan penyiraman secukupnya agar media semai tetap lembab.
C. Pembibitan dalam Polybag
Dalam melkukan pembibitan terdapat dua cara yang biasa
dipakai pada proses setelah pembenihan ke proses penanaman. Cara pertama adalah
Proses Satu Langkah, artinya bibit dari persemaian langsung ditanam di media
penanaman lapangan (kebun, pot atau polybag) setelah umur benih atau bibit di
persemaian mencapai umur 20 hari atau sudah memiliki 4 helai daun. Cara kedua adalah Proses Dua Langkah, dengan
proses sebagai berikut :
Benih yang telah berkecambah atau bibit cabe umur 10-14 hari
(biasanya telah tumbuh sepasang daun) dipindahkan ke tempat pembibitan.
Selanjutnya Siapkan tempat pembibitan berupa polybag ukuran
8 x 9 cm atau bumbungan dari bahan daun pisang sehingga lebih murah harganya. Masukkan
ke dalamnya campuran tanah dan pupuk bokashi yang sudah difermentasi dengan SOT
HCS
Pindahkan bibit cabe ke wadah pembibitan dengan hati-hati.
Pada saat bibit ditanam di polybag/bumbungan, tanah di sekitar akar tanaman
ditekan-tekan agar sedikit padat dan bibit berdiri tegak. Letakkan bibit di
tempat teduh dan sirami secukupnya untuk menjaga kelembabannya. Pembibitan ini
untuk meningkatkan daya adaptasi dan daya tumbuh bibit pada saat pemindahan di
tempat terbuka.
Bibit bisa ditanam di polybag, di pot atau lapangan setelah
berumur 21-40 hari, atau sudah memiliki 4 helai atau lebih daun.
D. Penyiapan media tanam Cabe menggunakan Polybag :
Untuk media yang akan digunakan dalam menanam cabai siapkan
polybag tempat penanaman berukuran 35 cm x 35 cm. Berilah lubang kiri kanannya
untuk pengaturan air.
Komposisi pada isi media berupa tanah, pupuk kandang dan
sekam dengan perbandingan 2:1:1 sebanyak yang dibutuhkan. Penggunaan sekam
bertujuan untuk memperbaiki drainase sehingga air tidak tergenang dalam
polybag.
Semprot dengan PHEFOC Pengendali Hama Tanaman (produk PT
HCS) untuk mematikan hama pengganggu dalam media tanah dan tunggu beberapa jam.
Bahan-bahan tersebut disiram dengan air yang bercampur SOT
HCS (dosis : 1 tutup botol SOT per 5 liter air) sampai merata. Bisa pula
ditambahkan 5 gr Urea + 10 gr ZA per polybag kemudian disiram dengan air agar
pupuk larut dalam tanah.
Masukkan campuran tersebut ke dalam polybag setinggi 3/4 dari
volume polybag dan dibiarkan selama 5-7 hari agar media tanam lebih siap.
Bibit yang telah berumur 21 hari sudah siap ditanam dalam
polybag.
Pilih bibit cabe yang baik yaitu yang pertumbuhannya tegar,
warna daun hijau, tidak cacat/terkena hama penyakit
Siapkan polybag yang akan ditanami. Sebaiknya polybag yang
telah siap ditanami sudah ditempatkan pada tempat masing-masing apabila memang
sudah ada rencana, agar tidak terjadi pemindahan lagi. Padatkan permukaan media
tanah dan siram dengan air lalu letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar
matahari langsung.
Wadah media bibit dari plastic harus dibuka dulu sebelum
ditanam. Hati-hati supaya tanah yang menggumpal akar tidak lepas. Bila wadah
bibit memakai bumbungan pisang dapat langsung ditanam karena daun tersebut akan
hancur sendiri.
Tanam bibit tersebut di polybag penanaman. Tanamlah bibit
tepat di bagian tengah dan tambahkan media tanahnya hingga mencapai sekitar 2
cm dari bibir polybag
Waktu penanaman pada pagi/sore hari untuk mengurangi
penguapan.
Bibit ditanam sebatas pangkal batang dengan posisi tegak
lurus, tanah di sekitar batang dipadatkan agar perakaran lebih kuat kemudian
dilakukan penyiraman.
E. Penanaman Cabe menggunakan Pot
Proses budidaya cabai bisa juga menggunakan pot. Untuk melakukan penanaman cabe dalam
wadah/pot, yang perlu diperhatikan adalah diameter dan kedalaman wadah, hal ini
terkait dengan perakaran cabe yang menyebar menembus cukup dalam antara 30-50
cm.
Pot yang baik adalah yang memenuhi kriteria berikut :
Mampu mendukung perkembangan perakaran.
Bagian bawah pot harus berlubang untuk merembeskan atau
membuang air yang berlebihan.
Dasar pot dipilih yang berkaki untuk membantu aerasi dan
drainase.
Pot tidak terlalu berat agar mudah dipindahkan.
Tidak mudah lapuk dan pecah.
Dinding pot harus mampu merembeskan air dan udara keluar
agar suhu tanah tetap stabil.
Jenis pot yang dipakai dapat berupa pot tanah liat, pot
plastik, pot porselin, pot semen, pot ban bekas, pot kaleng bekas dan pot anyaman
bambu. Beberapa jenis pot ini tidak memiliki sifat pot yang baik sehingga pada
siang hari yang panas, suhu pot cepat naik dan tanaman menjadi layu. Karena
itu, beberapa jenis pot perlu dilubangi didindingnya.
Pemeliharaan Cabai Organik Pola HCS :
Terdapat beberapa langkah penting yang perlu dilakukan pada
saat pemeliharaan :
Perompesan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul
sebelum pembungaan (masa generatif) agar tanaman tumbuh besar terlebih dahulu
(masa vegetatif). Lakukan Perompesan daun-daun tua, bunga pertama dan seluruh
tunas yang keluar dari ketiak daun di bawah percabangan pertama.
Lakukan penyiraman apabila tidak ada hujan, penyiraman
dilakukan setiap hari sampai umur 2 minggu, setelah itu penyiraman cukup
dilakukan 2-3 kali seminggu atau sesuai dengan kondisi kelembaban tanah.
Penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 09.00 pagi,
karena pada siang harinya tanaman banyak membutuhkan air untuk proses
fotosintesis. Penyiraman sebaiknya dilakukan dengan menggunakan sprayer.
Pengajiran Ajir (lanjaran) ditancapkan dalam polybag di
samping tanaman pada jarak 10 cm dari pangkal batang. Hal ini untuk membantu menopang tanaman.
Pengikatan dilakukan pada ajir membentuk huruf “8“ sehingga
tidak menghambat pertumbuhan batang. Pengikatan dilakukan pada ajir sebanyak
tiga simpul setiap tanaman yaitu : di bawah cabang Y pada umur 10-15 hari
setelah tanam (hst), di atas cabang Y umur 30-40 hst dan pada waktu pembesaran
buah umur pada umur 10 – 15 hari hst, di atas cabang Y umur 30 – 40 hst dan
pada waktu pembesaran buah 50 – 60 hst.
Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan yaitu setiap
2 minggu sekali dengan mencabut rumput/gulma di sekitar tanaman cabe.
Pemupukan setelah usia 1 minggu, semprot tanaman dengan SOT (3 tutup botol SOT
dilarutkan dalam 14 liter air) dan lakukan seminggu sekali pada tanaman. Umur
30 dan 60 hari setelah tanam : masing-masing 1/3 bagian dari sisa campuran Urea
dan ZA pada pemupukan dasar.Setelah 2 minggu dipupuk dengan Urea sebanyak 5
gr/tanaman atau 1 ons dilarutkan dengan air dan siramkan untuk 20 tanaman, dan
dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai umur 2,5 bulan. Penggunaan pupuk kimia
hanya diberikan max 30 % dari penggunaan Urea ketika tanpa menggunakan SOT.
Hama yang dominan menyerang adalah kutu daun, thrips dan
lalat buah sedangkan penyakit yang timbul diantaranya layu bakteri dan virus
mozaik yang menyebabkan stagnasi dan kematian tanaman.Pengendaliannya : Untuk
mengendalikan hama lalat buah dapat digunakan perangkap yang telah diolesi dengan
Antraxtan/ lem yang mengandung “eugenol“ untuk menarik lalat buah yang
ditempatkan setiap sudut lokasi pertanaman cabe dalam polybag. Untuk
mengendalikan serangga pengisap daun seperti Thrips, Aphid, penyakit busuk buah
kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan, gunakan fungisida dengan
menggunakan PHEFOC Produk HCS. Dosis dan aplikasi masing-masing obat tersebut
dapat dilihat pada labelnya. Secara lebih detail mengenai Hama dan Penyakit
Tanaman Cabe silahkan baca di tulisan Mengenal Lebih Dekat dengan Hama dan
Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Cabe.
Masa Panen dan Pemetikan Cabe :
Pada umur 60 hari setelah tanam, cabe dalam polybag sudah
masuk fase generatif yaitu mulai berbunga dan pematangan buah sampai umur 70
hari setelah tanam. Panen pertama dilakukan pada umur 75-80 hari kemudian panen
berikutnya setiap 3-4 hari sekali / sesuai dengan kondisi buah.
Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar
percabangan/tangkai tanaman tidak patah.
Setelah pengunduhan lakukan penyemprotan dengan SOT dan PHEFOC
bergantian selang seminggu dan begitu juga seterusnya.
Demikian teknis budidaya tanaman cabe secara singkat dengan
menerapkan pola organik menggunakan produk HCS.
Semoga bermanfaat dan berhasil.